Kamu adalah kepingan jiwaku yang berharga
Damainya kehidupan ku terletak pada senyumanmu
Canda tawa kita tak kan bisa digantikan dengan apapun didunia ini
Banyak hal yang kamu berikan padaku, semuanya sangat berarti untukku
Seperti halnya sang fajar yang mengusir kabut di kaki bukit
Tapi…
Kita adalah kesalahan yang terindah
Kita suatu kebenaran yang usai tidak juga selesai
Salahku yang terlalu erat menggenggam hatimu
Hingga kini terbelenggu rasaku sendiri
Tawa yang kita ciptakan menjadi candu dalam darahku
Jangan biarkan ketulusan ini hilang dalam jingga yang pudar
Meski rindu menyelimuti hati jangan biarkan kita tenggelam
Hingga pandangan nanar pada netra yang sempurna
Biarkan hanya wajahmu yang terukir didalam mata ku
Aku tidak punya keberanian untuk sebuah harapan
Tidak juga memporak-porandakan impian jiwa
Aku adalah diksi dari ketidakberdayaan cinta
Ingin ku tanyakan pada semesta
Kenapa ada ikatan dua jiwa yang tak bisa menyatu
Sekuat tanganmu menggenggam jemariku
Sekuat itu pula kau harus melepaskan nya
Namun…
Jika masih ada secercah harapan untuk mengabadikan kisah ini
Biarkan cinta kita tumbuh seperti mutiara yang indah
Biarkan dengan perhatianmu kasih sayang itu ku rasakan
Dengan tatapanmu biarkan rindu itu mengalir ke relung jiwa ku
Karena cinta ini Tuhan yang ciptakan
Bukan ku tak ingin kamu menggenggam jemariku
Sungguh ku ingin ada dalam pelukanmu
Tapi kita bukan lah sesuatu yang dihalalkan
Cinta kita sedang diuji kesuciannya
Ku ingin menjaga marwahku, agar nantinya aku layak untuk mu
Saat semesta merestui kita
“Ai Aurora”