Sabtu, 11 Maret 2023

Penulis Buku di Penerbit Mayor

NARA SUMBER : JOKO IRAWAN MUMPUNI

MODERATOR         : RALIYANTI

HARI / TANGGAL : RABU / 8 MARET 2023


Tentunya banyak yg ingin tahu tentang penerbit mayor dan bagaimana caranya agar naskah kita bisa tembus ke sana.,di sini KBMN PGRI menghadirkan seorang narasumber yang benar2 "mumpuni" bukan hanya namanya saja tapi juga pengetahuan dan profesinya di bidang penerbitan khususnya penerbit mayor.

Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BNSP.


Luar biasa.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya senang malam hari ini bisa ketemu dengan teman2 semua di grup ini untuk kita dapat belajar bersama-sama bagaimana dapat membuat tulisan yang berguna bagi siapapun yang membacanya.  Jadi pada malam hari ini saya didaulat untuk berbagi pengalaman dalam acara: sharing malam hari ini.


Setiap penulis mempunyai impian kalau bukunya bisa diterbitkan oleh PENERBIT MAYOR.

Tidak banyak jumlah PENERBIT MAYOR DI INDONESIA. Menjadi penerbit mayor memiliki kriteria yang tidak mungkin dapat diraih dalam waktu pendek, tetapi bisa sampai puluhan tahun.

Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsisten.

Mari kita mulai dari tayangan slide yang pertama:

Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolaborasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis..

Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku di gambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Nonteks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebut buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiksi dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:

Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.

Sekarang mari kita lihat grafis hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia..



Coba lihat dan amati dengan jeli grafik2 tersebut. Itulah gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat teman2 pakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku. Sekarang mari kita lihat contoh2 buku yang telah terbit:

Baca penjelasannya disetiap contoh bukunya ya. Nah itu tadi gambar2 cover buku yang telah terbit dengan caption2 penjelasannya. Sekarang kita cek pada diri kita masing2 kita pada level mana terkait dengan tulis menulis.. perhatikan gambar sebab:

Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman2 sudah berada di level paling atas..

Teman2, industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:

Namun bila disederhanakan akan menjadi seperti ini:

Gambar yang telah menjadi sederhana ya..Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat literasi dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

Salah satu cirinya adalah mudah percaya pada HOAX atau berita bohong..Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahasan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya.. rumit ya..

Setelah teman2 tahu proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..

Adakutipan yang sangat menarik untuk para calon penulis:

Nah sekarang mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan:

Ini rincian penjelasannya:

Menarikan... ada loh penulis kami yg secara rutin tiap 6 bulan  sekali menerima royalti sampai ratusan juta rupiah secara rutin.Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:

Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya:

Apakah buku yang membahas/tema tentang BATU AKIK akan diterima.. lihat gambar ini:

Tema tentang BATU AKIK ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  jadi kalau ada naskah buku masuk bertema BATU AKIK saat ini pasti akan ditolak. lalu bagaimana dengan tema yang lain:

Pemasaran misalnya:

baguskan pasarnya tidak pernah mengalami titik nadir dan kemudian hilang dari minat masyarakat..

Namun ternyata judul Pemasaran akan lebih menarik minat jika diganti judul dengan 'Marketing

Teman2 hampir semua Tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. lihat contoh2 berikut ini:


kalau tadi kita telah bahas bagaimana mengetahui tema2 yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholar/Cendekia lihat gambar nya:

[20.07, 8/3/2023] JOKO IRAWAN BMG27: ini tampilan google cendekia:

[20.07, 8/3/2023] JOKO IRAWAN BMG27: ini hasil untuk penulis yang bernama Fandy Tjiptono bagus kan! perhatikan angka2 sitasinya..

Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. nah.. bagaimana dengan hasilnya bila nama teman2 dimasukan? Penerbit ANDI memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.

Reputasi penulis ternyata sangat berpengaruh ya. Maka ketika Prof.Eko Indrajit ada program nulis bareng dengan guru, semua Penerbit Andi terima. Mengapa? Disana tercantum nama Prof.EkoJi sebagai salah satu penulisnya.🙏🙏

Teman2 pertanyaan lain yang sering muncul adalah: bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kuadran:

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecycle pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar..

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis:

Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style..

Teman2 sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri2nya masing2 kelompok:

Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya:

Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.



Kebanyakan naskah ditolak karena tema yg ditulis tidak lagi trend atau penulisnya belum memiliki reputasi sehingga menurut penerbit buku itu akan tidak laku..

Rosjida Ambawani - Ciamis.


2 komentar:

Popular Posts