Sabtu, 11 Februari 2023

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

NARA SUMBER         : SUSANTO, S.Pd

MODERATOR         : HELWIYAH, S.Pd, M.M

HARI / TANGGAL : JUMAT / 3 FEBRUARI 2023



Malam ini sudah memasuki pertemuan ke 12 dengan tema proofreading sebelum menerbitkan tulisan, yang akan di sampaikan oleh bpk. Susanto, S.Pd yang lebih akrab dipanggil dengan pakDsus. Pertemuan ini akan dipandu oleh ibu Helwiyah, S.Pd M.M


Untuk biodata narasumber dapat dilihat pada slide dibawah ini..



Salah satu tulisan pak Dsus tentang proofreading ada pada blognya yaitu : 


https://blogsusanto.com/kalimatmu-kepanjangan/ 




Dalam proses menulis, kita pasti melewati 3 tahapan diatas yaitu Drafting, Proofreading dan Redrafting. Proofreading yang akan kita bahas sekarang ini setelah drafting selesai. Intinya setelah tulisan sudah jadi. Jangan melakukan proofreading saat dalam menyelesaikan tulisan. 

Proofreading adalah editing tahap akhir yang dilakukan sebelum tulisan atau buku diterbitkan. Tujuannya adalah memeriksa secara lebih detail sehingga tidak ada lagi kesalahan yang terdapat pada tulisan tersebut. Karena pada umumnya seseorang akan meninggalkan tulisan yang sedang dibacanya apabila mereka banyak menemukan kesalah-kesalahan pada tulisan tersebut.

Proofreading dilakukan oleh penulis sendiri. Ini dikerjakan setelah melakukan self editing (mengedit sendiri). Setelah selesai tulisan yang dibuat, jangan langsung klik tombol kirim. Sebaiknya diendapkan terlebih dahulu. Mungkin bisa beberapa jam, atau beberapa hari atau beberapa menit. Tujuannya agar saat melakukan editing otak sudah kembali segar.

Self Editing adalah membaca kembali tulisan yang kita buat. Perhatikan kalimat berulang, penempatan titik koma, atau kata berulang. Baca setiap paragraf yang telah dituliskan. Perbaiki bila terjadi kesalahan, atau ulang tulis kembali bila ada yang tidak cocok.

Proofreading dilakukan dengan beberapa cara : 

  1. Dilakukan sendiri

Proofreading bisa dilakukan dengan membaca sendiri dengan suara lantang. Hal ini akan bisa menganalisa sendiri dimana terdapat kesalahan yang terdapat pada tulisan kita.

  1. Menggunakan aplikasi editing tools

Ini bisa menggunakan google dokumen untuk memeriksa tulisan yang dibuat. Google Document adalah salah satu software besutan google yang dibilang sudah powerfull dalam mengedit setiap kata yang salah dalam ejaan bahasa Indonesia. Biasanya kata yang tidak sesuai akan digaris bawahi oleh Google Document tersebut

  1. Meminta bantuan pada teman

Maksud teman disini adalah bisa orang terdekat, atau orang keluarga yang mengerti tentang tema apa yang kita buat

  1. Meminta proofreader

Dalam hal ini meminta jasa proofreader untuk membaca dan mengedit tulisan yang kita buat.


Cara-cara melakukan Proofreading adalah 

  1. Perhatikan detail

Lakukan membaca tulisan tersebut dengan berulang-ulang. Baca setiap kata dan perhatikan setiap hurufnya 

  1. Membaca dengan lantang

Mendengarkan kata-kata yang anda ucapkan akan membantu anda mendengarkan kesalah yang tidak terlihat oleh mata sendiri

  1. Membaca perlahan

Dengan membaca perlahan akan dapat memasukkan dalam hati, sehingga kata yang salah akan bisa terdeteksi

  1. Istirahat

Proofreading membutuhkan fokus dan sulit untuk mempertahankan fokus dalam jangka waktu yang lama, untuk itu butuh waktu istirahat. 



Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD

Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Ada beberapa perubahan misalnya:

Perubahan kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan.


Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan kata terikat maha- ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.


Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan.


Contohnya: Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun.

Aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan


Silahkan menuju laman:  https://ejaan.kemdikbud.go.id/ berdampingan dengan KBBI untuk melakukan proofreading tulisan kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts